SERANG, [NEWSmedia] - Pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo yang menyebutkan bahwa ada kasus korupsi di Banten yang akan dibuka setelah Pilkada 2017 memunculkan reaksi dari sejumlah pihak. Sejumlah pihak meminta KPK untuk membuka terang, karena jika tidak, pernyataan tersebut akan memunculkan kegaduhan menjelang Pilkada Banten.
Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banten Deni Setiadi menyayangkan pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo tersebut, karena berdampak terhadap proses pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2017. Ia pun mendesak KPK untuk membuka dan mengusut tuntas kasus korupsi yang dimaksud.
Simak: Ketua KPK Sebut Ada Kasus Korupsi di Banten yang Dibuka Setelah Pilkada
Deni mengatakan, pernyataan pimpinan lembaga anti-rasuah itu akan memperparah kegaduhan politik dan berpotensi memunculkan konflik antar pendukung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten
“Setelah pernyataan ketua KPK tersebut, di publik muncul dua persepsi yang berbeda. Ada pemberitaan yang menyebut dua nama, yakni antara calon gubernur dan wakil gubernur," kata Deni, Selasa (28/11/2016).
Baca juga: KPK akan Menjerat Rano Karno Setelah Pilkada Banten?
Selain itu, lanjut Deni, pernyataan Ketua KPK Agus Rahardjo bisa menjadi preseden buruk yang akan mengurangi tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Banten 2017, karena hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap para calon, baik calon nomor urut satu maupun calon nomor urut dua di Pilkada Banten.
“Oleh karena itu, kami meminta Ketua KPK segera mengungkap sebelum pilkada dimulai. Buka, siapa yang dimaksud terlibat kasus korupsi,” ucapnya.
Deni menegaskan, KPK harus membuka apabila ada calon gubernur/wakil gubernur yang terlibat korupsi, karena masyarakat Banten tidak ingin salah memilih pemimpin.
“Selama ini masyarakat Banten sangat merindukan kepemimpinan yang bersih dengan pengelolaan aparatur pemerintahan yang baik. Persoalan kemiskinan, pengangguran, pendidikan, kesehatan, permukiman, sampah, kependudukan, transportasi sampai banjir, masih menjadi masalah untuk segera diselesaikan,” tutur Deni. [ahi]