SERANG, [NEWSmedia] - Sebanyak 30 peguron pencak silat di Provinsi Banten mengadu ketangkasan pada acara Festival Pencak Silat Bupati Serang Cup I Tahun 2016 yang digelar di Alun-alun Kramatwatu, Kabupaten Serang, Jumat (18/11/2016). Tak hanya pesilat putera, festival pencak silat ini juga diikuti pesilat putri dari peguron di Banten.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, Banten yang sejak dulu dikenal sebagai daerah agamis, juga memiliki semangat perlawanan terhadap kolonial Belanda. Dari sejarah itu, orang Banten dikenal berjiwa pendekar.
“Yaitu orang yang memiliki ilmu-ilmu kadigjayaan dan kekuatan supranatural atau yang lebih dikenal dengan istilah Jawara,” kata Ratu Tatu Chasanah, saat membuka Festival Pencak Silat Bupati Serang Cup I Tahun 2016.
Tatu mengatakan, seni budaya pencak silat Banten berbeda dengan wilayah-wilayah lain, memiliki ciri khas tersendiri yang dinamakan pencak silat Gendang Gede dan Patingtung.
“Bahkan, pencak silat di setiap kabupaten/kota yang ada di Banten memiliki ciri khas, keunikan dan karakter yang berbeda-beda, termasuk pencak silat di Kabupaten Serang,” terangnya.
Pada kesempatan ini, Tatu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan serta melestarikan pencak silat sebagai identitas daerah Banten, sehingga bisa terus menjadi kebanggaan bagi masyarakat Banten.
“Pencak silat di setiap daerah dibentuk oleh situasi dan kondisi yang berbeda-beda, serta diharapkan dapat menumbuhkan jiwa sportivitas, membentuk kepribadian, mengendalikan emosi, jiwa kesatria dan membangun percaya diri,” ujar Tatu.
Festival Pencak Silat Piala Bupati Serang Cup I Tahun 2016 ini dibagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas perorangan, kelas berpasangan serta kelas kelompok putera dan puteri.
“Dalam festival ini kita akan menyaksikan penampilan setiap peguron yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri, sekaligus bisa melihat kemampuan para pesilat Kabupaten Serang dalam hal olah gerak pencak silat,” terang Tatu. [ahi]